Senin, 12 September 2011

Percakapan Rasulullah SAW dengan Iblis (bagian 3)


Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

            Rasulullah SAW bertanya, “siapa temanmu wahai iblis?” Iblis menjawab, “orang yang memakan riba”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “siapa sahabatmu?” Iblis menjawab, “orang yang berzina”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “siapa teman tidurmu?” Iblis menjawab, “orang yang suka mabuk”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “siapa tamumu?” Iblis menjawab, “orang yang mencuri”. Rasulullah bertanya lagi, “siapa utusanmu?” Iblis menjawab, “tukang sihir”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “apa yang membuatmu gembira?” Iblis menjawab, “apabila ada yang bersumpah dengan cerai”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “siapa kekasihmu?” Iblis menjawab, “orang yang meninggalkan shalat jum’at”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “siapa manusia yang paling membahagiakanmu?” Iblis menjawab, “orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”



Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

            Rasulullah SAW bertanya, “segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan ummat ku dan menyengsarakanmu”. Iblis segera menjawab, “tidak, tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan ummatmu,  sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tidak bisa melihatku. Demi Yang Menciptakan diriku dan memberikan aku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh ataupun yang pintar, yang bisa membaca maupun yang tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
            Rasulullah SAW bertanya lagi, “siapa orang yang ikhlas menurutmu?” Iblis menjawab, “tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, (maka) dia bukanlah orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan diham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia adalah orang yang ikhlas, maka aku akan meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, berarti ia sangat patuh terhadapku.”



Iblis Dibantu oleh 70.000 anak – anaknya

          Iblis berkata, “tahukah kamu wahai Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak ku memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama, sebagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebagian untuk mengganggu orang-orang tua, sebagian untuk mengganggu wanita-wanita tua, sebagian anak-anak ku juga ada yang aku tugaskan kepada para Zahid. Aku punya anak yang suka berada di lidah manusia, maka apabila manusia itu melakukan kebaikan lalu ia ceritakan kebaikannya itu kepada manusia, maka sebagian besar pahalanya akan terhapus. Pada setiap wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang melihat auratnya itu. Syaithan juga berkata, “Keluarkan tanganmu”, lalu wanita itu mengeluarkan tangannya dan syaithan pun menghiasi kukunya itu. Anak-anakku selalu menyusup dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya, mereka menyembah Allah dengan tanpa keikhlasan, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu Muhammad? Bahwa ada rahib yang telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun, setiap orang yang dido’akan olehnya sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan akhirnya ia kufur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar