Sabtu, 10 September 2011

Percakapan Rasulullah SAW dengan Iblis (bagian 1)

Dari Ibnu ‘Abbas r.a,
Suatu ketika Iblis bertamu kepada Rasulullah SAW, ketika kami (para sahabat) sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah tersebut, "wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku".
Rasulullah SAW bersabda, "tahukah kalian siapa yang memanggil?". Kami (para sahabat) menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Rasulullah SAW melanjutkan, "itu Iblis, laknat Allah bersamanya". Umar bin Khattab r.a berkata, "izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah". Rasulullah SAW menahannya, "sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik”. Ibnu Abbas r.a berkata, pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya, di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata, "salam untukmu Muhammad, salam untukmu para hadirin (sahabat)".
Rasulullah SAW lalu menjawab, “salam hanya milik Allah SWT. Sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?". Iblis menjawab, "wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”. Rasulullah SAW bersabda, "siapa yang memaksamu?". Iblis melanjutkan, “Seorang Malaikat dari utusan Allah SWT telah mendatangiku dan berkata, "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri, beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin." oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."
 
Manusia yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW, "kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?". Iblis menjawab, "kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci”. Rasulullah SAW bertanya lagi, "siapa selanjutnya?". Iblis menjawab, "pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT". Rasulullah SAW bertanya lagi, "lalu siapa lagi?". Iblis menjawab, "orang ‘aliim dan wara' (Loyal)". Rasulullah SAW bertanya lagi, "lalu siapa lagi?". Iblis menjawab, "orang yang selalu bersuci". Rasulullah SAW bertanya lagi, "siapa lagi?". Iblis menjawab, "seseorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain". Rasulullah SAW bertanya, "apa tanda kesabarannya?". Iblis menjawab, “ jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar". Rasulullah SAW bertanya lagi, "selanjutnya apa?". Iblis menjawab, "orang kaya yang (senantiasa) bersyukur". Rasulullah SAW bertanya, "apa tanda kesyukurannya?". Iblis menjawab, "ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya juga dari tempatnya (yang halal)".
Rasulullah SAW bertanya, "orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?". Iblis menjawab, "ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam". Rasulullah SAW bertanya lagi, "(bagaimana) Umar bin Khattab?". Iblis menjawab, "Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur". Rasulullah SAW bertanya lagi, "(bagaimana) Utsman bin Affan?". Iblis menjawab, "aku malu kepada orang yang Malaikat pun malu kepadanya". Rasulullah SAW bertanya, "(bagaimana) Ali bin Abi Thalib?". Iblis menjawab, "aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar