Rabu, 22 Juni 2011

Ciri-Ciri Wanita Ahli Surga

Abdullah Bin Masud r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah SWT mencatat baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang surya (matahari) akan memintakan ampunan baginya, dan Allah SWT mengangkat seribu derajat untuknya.”

Ali bin Abi Thalib r.a meriwayatkan sebagai berikut, “Aku bersama-sama Fathimah berkunjung ke rumah Rasulullah SAW, maka kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, “Apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab, “Pada malam aku di Isra’kan ke langit, aku melihat orang-orang yang sedang mengalami penyiksaan, maka apabila aku teringat keadaan mereka, aku menangis.” Aku (Ali bin Abi Thalib) bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah (yang) engkau lihat?” Rasulullah SAW bersabda,

1.        Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.

2.        Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangan(nya) dicopot dari punggungnya, aspal mendidih dari neraka dituang ke kerongkongnya.

3.    Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya, sedang air getah kayu Zakum dituangkan ke kerongkongnya.

4.        Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun kepalanya, serta dibelit dan dibawah kekuasaan ular dan kalajengking.

5.    Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang berkobar-kobar dengan hebatnya.

6.        Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.

7.        Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri.

8.   Wanita yang tuli, buta dan bisu di dalam peti neraka, sedang darahnya mengalir dari lubang-lubang badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.

9.      Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keledai) yang mendapat berjuta macam siksaan.

10.    Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya atau mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat sama-sama memukuli kepalanya dengan palu dari neraka.

Maka berdirilah Fatimah r.a seraya berkata, “Wahai ayahku, biji mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku, apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.” Rasulullah SAW bersabda, “Hai Fatimah, adapun tentang hal itu,

1.    Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana tidak menjaga rambutnya (dengan memakai jilbab) dikalangan laki-laki.

2.        Wanita yang digantung dengan lidahnya, kerana dia menyakiti hati suaminya, dengan kata-katanya.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui kata-kata, kecuali Allah SWT akan membuat mulutnya kelak di hari kiamat selebar tujuh puluh dzira kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya.”

3.        Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, kerana dia menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.

4.        Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tanganya itu, kerana dia keluar rumah tanpa seizin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan).

5.        Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, kerena dia bersolek (berdandan) untuk dilihat laki-laki lain serta suka membicarakan aib orang lain.

6.  Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang banyak) itu melihat perhiasannya (auratnya), dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, karena melihat perhiasannya (auratnya).

7.        Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai keubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking, kerana dia mampu untuk mengerjakan sholat dan puasa, sedangkan dia tidak mau berwudhu dan tidak sholat dan tidak mau mandi wajib.

8.        Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keledai (himmar), karena dia suka mengadu-domba serta berdusta.

9.   Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, kerana dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.”

Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda, “empat jenis wanita yang berada di surga dan empat jenis wanita yang berada di neraka, empat jenis wanita yang berada di surga adalah,

1.        Perempuan yang menjaga diri dari berbuat haram dan berbakti kepada Allah dan suaminya.

2.       Perempuan yang banyak keturunannya dan penyabar serta menerima dengan senang hati dengan keadaan yang serba kekurangan (dalam kehidupan) bersama suaminya.

3.        Perempuan yang bersifat pemalu, dan jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya, dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya (suaminya).

4.   Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ia mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurusi anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia kawin karena khawatir anak-anaknya akan tersia-sia (terlantar).

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Dan adapun empat jenis wanita yang berada di neraka adalah,

1.        Perempuan yang jelek (jahat) mulutnya terhadap suaminya, jika suaminya pergi, maka ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminnya datang (maka) ia memakinya (memarahinya).

2.   Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang ia (yaitu suaminya) tidak mampu (memberikannya).

3.        Perempuan yang tidak menutupi dirinya dari kaum lelaki dan keluar dari rumahnya dengan menampakkan perhiasannya (auratnya) dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik perhatian kaum lelaki).

4.    Perempuan yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak senang berbakti kepada Allah, Rasul dan suaminya.

Ibnu ‘Abas r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang wanita keluar rumahnya dengan mempersolek (berdandan) dirinya serta memakai bau-bauan (sedang suaminya ridha akan berbuatan yang demikian itu), maka dibangunkan untuk suaminya pada setiap langkahnya sebuah rumah di neraka.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Jihad seorang wanita ialah ta’at pada suami dan menghiaskan diri untuknya (untuk suaminya).”

Ini menandakan bahwa seorang istri tidak boleh berdandan kecuali untuk menyenangkan hati suaminya. Dan seorang istri wajib untuk ta’at kepada suaminya, selam suaminya masih memerintahkan kebenaran dan tidak menyelisihi syari’at agama.

Imam Al-Ghazali menegaskan, “Seorang isteri wajib mentaati suami sepenuhnya dan memenuhi segala tuntutan suami dari dirinya sekiranya tuntutan itu tidak mengandungi maksiat.”

Adapun di dalam kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, ciri-ciri wanita ahli surga adalah,
1.        Bertaqwa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

2.      Beriman kepada Allah SWT, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Hari Kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3.      Bersaksi bahwa tiada illah yang berhak disembah kecuali Allah SWT, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu.

4.      Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

5.     Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap ‘adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan oleh-Nya.

6.      Gemar membaca Al-Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa hanya kepada Allah semata.

7.        Menghidupkan amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi mungkar (mencegah keburukan) pada keluarga dan masyarakat.

8.        Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9.    Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang enggan memberi, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang menzhaliminya.

10.    Berinfaq, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11.    Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12.    Menjaga lisannya dari perkataan dusta, kesaksian palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13.    Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14.    Berbakti kepada kedua orang tua dan suami
.
15.    Menyambung silaturahim dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar